Berhenti Dipersimpangan Jalan


Waktu itu sudah hampir jam 11 siang, panas mataharipun sudah mulai menyengat, Nampak dari kejauhan seorang pedagang sayur dengan gerobaknya berkeliling dari gang satu ke gang yang lain, tanpa menyerah dia selalu meneriakkan barang yang dia bawa, Hingga akhirnya langkahnya terhenti di sebuah persimpangan, dia kelihatan bingung untuk menentukan jalan yang akan dia lalui, sejenak dia menengok ke kiri dan kemudian menengok ke kanan. Sebuah keputusan akan menentukan berhasil tidaknya dia dalam menjajakan dagangannya, Tanpa pikir panjang dia belokkan gerobaknya ke arah kiri, ternyata jalan tersebut adalah jalan buntu yang tidak ada perkampungan, suatu keputusan yang salah tapi ada suatu pelajaran yang akan menjadi pengalaman berharga untuk kemudian hari tidak melewati jalan itu lagi.

Cerita diatas sedikit memberikan gambaran bahwa setiap manusia pasti akan mengalami kebingungan dalam menentukan sikap dan tujuannya, kebingungan ini akan masuk kedalam pikiran kita dan kemudian akan menyatu di dalam jiwa kita. Kebingungan ini akan selalu mengikuti kemana kita pergi dan akan terlepas jika kita sudah mengambil suatu keputusan. Keputusan apakah yang akan menjadi jawaban?


Rasa bingung itu akan muncul pada saat kita dihadapkan pada suatu masalah yang menuntut kita untuk memilih atau untuk mengambil suatu keputusan. Banyak hal yang menjadi alasan kenapa kita bingung,

Pertama: Belum mengetahui tujuannya
Setiap langkah akan berhenti jika kita belum tahu akan menuju kearah mana jalan yang akan dilalui nanti, cerita tentang Bapak yang berjualan sayur adalah sebagai gambaran ketika didepannya terdapat persimpangan yang sama sekali belum pernah dilalui.
Hal sama juga akan terjadi ketika kita dihadapkan pada dua pilihan yang berbeda, antara bekerja ditempat A atau bekerja ditempat B; antara menjadi karyawan atau berwirausaha; antara mengambil fakultas hukum atau fakultas pertanian; antara memilih calon A atau calon B; dan masih banyak yang lain. Namun kebingungan tersebut akan terjawab jika kita sudah mengetahui gambaran/tujuan dari pilihan-pilihan yang kita hadapi, dan jika sudah yakin maka ambilah keputusan tersebut.

Kedua: Belum punya pengalaman
Kebingungan dalam menentukan pilihan akan juga dipengaruhi jika kita belum punya pengalaman, seorang penjual sayur akan bingung ketika ditawari suatu pekerjaan yang berhubungan dengan properti dan sebaliknya. Tapi hal ini hanya butuh suatu proses saja, artinya apa suatu pengalaman akan didapat jika dia berani mencoba dan tidak takut gagal.

Ketiga: Terbawa keraguan yang mendalam
Suatu usaha jangan dibarengi dengan suatu perasaan, sebab nanti yang akan muncul adalah keraguan yang berlebih-lebihan. Salah satunya adalah takut gagal, takut bangkrut, takut ditolak dan masih banyak takut-takut yang lain. Ada sebuah peribahasa china “Jangan takut bila maju perlahan, takutlah bila tidak ada kemajuan” artinya jika kita mau berhasil, berjalanlah secara perlahan-lahan. Hilangkan semua keraguan yang ada pada diri kita, sebab “Keberhasilan berada pada ujung lain dari kegagalan” (Thomas J Watson)

Keempat: Tidak adanya tempat bersandar
Sudah baca postingan saya tentang “menjadi pemain yang handal”. Belum ya… baca dong hehehe, artinya kita hidup tidak sendirian, disekitar kita masih ada orang yang selalu siap membantu dalam segala hal khususnya ide, jangan sungkan-sungkan untuk minta pendapatnya. Terlepas dari situ kita juga harus ingat kepada Allah, berdoa agar kita diberi pilihan yang tepat, hal ini bisa kita tambah lagi dengan shalat Tahajud.

Mudah-mudahan kita tidak bingung lagi meskipun berada disebuah persimpangan, langkah kita akan semakin pasti untuk menjalani sebuah kehidupan yang sudah kita rencanakan.

Semoga pilihan kita tepat.