Empat puluh tahun merupakan usia yang spesial, usia di mana tidak dapat disebut ‘muda’, namun tidak dapat disebut ‘tua’ juga. Pada usia 40 tahun disebutkan dalam Al Qur’an sebagai usia yang sudah sangat dewasa pada Surat Al Ahqaf: 15, “… apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: ‘Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhoi…'”. Pada usia 40 tahun pula lah Nabi Muhammad menerima wahyu pertamanya dan diangkat sebagai nabi, setelah dipersiapkan sebagai nabi terlebih dahulu.
Saya yang telah berusia 40 tahun, memiliki 10 nasihat yang seharusnya saya dapatkan pada saat berusia 20 tahun, nah inilah kesepuluh nasihat tersebut:
1. Jangan terlalu yakin dengan pendapat dan pandangan Anda saat ini
Arogansi dan kesombongan adalah sifat yang biasanya yang dimiliki oleh remaja, usia 20-an pun biasanya masih memiliki kedua sifat tersebut. Pandangan mengenai hidup, penafsiran terhadap agama, bagaimana Anda melakukan hal yang berbeda dengan yang lain – merupakan pandangan naif dari seseorang yang belum berpengalaman. Jangan menghakimi/mencap orang-orang yang memiliki pandangan berbeda dengan Anda, bisa saja dalam beberapa tahun mendatang Anda akan memiliki pandangan yang sama dengan mereka.
2. Sumber ilmu yang paling penting adalah hidup itu sendiri
Tak peduli berapa banyak buku Anda baca, jenjang pendidikan Anda capai, atau seberapa dalam Anda berpikir atau merenung, tidak dapat menggantikan wisdom yang diperoleh ketika memiliki berbagai pengalaman dalam hidup. Untuk menjadi pasangan yang baik, Anda harus dapat mengarungi masalah dalam pernikahan. Untuk menjadi orang tua yang baik, Anda harus memiliki anak Anda sendiri lalu merawatnya melewati fase pertumbuhannya.
Yang tidak kalah penting adalah menghormati dan berbuat baik pada orang yang lebih tua. Walaupun Anda merasa memiliki pengetahuan yang jauh lebih banyak dari mereka, seperti mekanika kuantum, investigasi hadist, teori psikologi terbaru dari buku yang Anda baca, Anda tidak dapat mendekati wisdom yang dimiliki kakek/nenek/ayah/ibu ketika menghadapi runyamnya kehidupan.
3. Teman datang dan pergi, keluarga selalu ada
Banyak dari Anda yang berusia 20-an merasa teman jauh lebih penting dibandingkan keluarga, Anda jauh lebih khawatir menyakiti hati teman dibandingkan keluarga, pada usia tersebut lebih konflik yang terjadi lebih banyak dikarenakan harus memilih antara teman atau keluarga. Lalu terdapat nasihat bahwa teman Anda tidak akan selamanya ada bersama Anda. Mereka akan datang dan pergi dari tiap tahap kehidupan, tiap beberapa hari, bulan, atau tahun, Anda akan menyadari teman-teman Anda berganti di setiap waktu. Namun hal yang tidak Anda sadari, orang-orang yang tidak akan pernah meninggalkan Anda (hingga meninggal) adalah keluarga. Mereka lah yang selalu bersama Anda, bukan teman Anda.
4. Kebiasaan Anda sekarang, akan selalu melekat
Waspadalah dengan kebiasaan Anda sekarang, dan sadari kerja keras dan kebiasaan baik yang Anda lakukan di awal kehidupan akan membantu melewati kehidupan Anda selanjutnya. Lebih mudah untuk membangun kebiasaan di masa muda, dibandingkan menghilangkan kebiasaan buruk kemudian.
5. Manfaatkan kesehatan dan energi sebaik mungkin
Wisdom dan kedewasaan mungkin tumbuh seiring dengan bertambahnya usia, tapi sebaliknya, kesehatan dan energi TIDAK! Ku mengenang di masa-masa muda saya, betapa saya memiliki energi yang sangat besar, saya cukup makan dengan jumlah sedikit, tidak membutuhkan banyak waktu tidur, tidak kesulitan untuk tertidur, dapat beraktivitas dengan kondisi cuaca yang buruk. Kondisi tubuh saya sangat bugar di kala itu.
Melihat orang-orang yang jauh lebih tua, melihat mereka memiliki berbagai keluhan kesehatan, tidak terbayangkan bagi saya akan mengalaminya di masa mendatang. Nabi Muhammad telah memperingatkan kita agar memanfaatkan waktu muda kita sebelum datangnya hari tua.
6. Kita semua sering mendengar pepatah ‘waktu berlalu’, hidup akan mengajarkan arti pepatah tersebut yang sebenarnya
Saya memiliki kenangan di masa muda yang selalu terbayang, dan terlihat kenangan-kenangan tersebut sudah sangat lama terjadi. Suatu saat, saya mencoba mengingat kenangan-kenangan lain di masa muda tersebut. Saya terkejut untuk menyadari bahwa lima belas atau dua puluh atau bahkan dua puluh lima tahun telah berlalu begitu cepat. Bagaimana mungkin dua dekade berlalu begitu cepat? Ke mana saja waktu tersebut pergi?
Dan sekarang saya sadar saya semakin tua, dan saya menyadari saya memiliki kebiasaan yang tidak banyak berubah dibandingkan waktu saya muda.
Jangan menunda-nunda apa yang memang harus dikerjakan hari ini sampai esok hari. Anda ingin mengisi waktu Anda dengan sesuatu yang bermanfaat di akhirat maupun di dunia. Capailah target sebanyak mungkin, bermimpi tinggi, lakukan hingga tuntas, dan Anda akan memiliki hidup yang sangat indah. Membuang-buang waktu, dan Anda akan membiarkan waktu hanya berlalu begitu saja tanpa meninggalkan manfaat di masa mendatang. Pilihan sepenuhnya ada pada Anda.
7. Hidup akan semakin berat, tidak semakin mudah
Kita cenderung untuk membesar-besarkan masalah yang kita muda pada usia muda, berpikir tidak ada masalah yang lebih buruk dari yang kita alami. Ketika saya mengingat kembali, saya merasa geli dengan apa yang saya rasa ‘besar’ di kala itu. Sebenarnya salah satu momen yang paling besar adalah ketika melihat anak kita jatuh sakit dan mengalami ancaman dalam hidupnya. Pada saat itu, kita merasa masalah yang dihadapi ketika muda tidak sebanding. Jadi, ketika Anda merasa gugup menghadai ujian akhir atau melewatkan tugas atau mengalami konflik dengan seseorang yang Anda cintai, ambil nafas dalam-dalam, sadarlah hidup Anda tidak seburuk itu!
8. Pada usia 20-an, Anda membuat salah satu keputusan terpenting dalam hidup: Memilih pasangan
Saya tidak bisa membayangkan sebuah keputusan yang akan memberikan dampak lebih terhadap sisa umur Anda dibandingkan dengan memilih teman hidup yang akan menghabiskan sisa usia bersama Anda. Karir Anda mungkin dapat dengan mudah berubah, dan bidang yang Anda pelajari saat di bangku kuliah hanya menjadi batu loncatan ke jenjang karir yang sama sekali berbeda. Bagaimana pun, ‘mengganti’ pasangan hidup bukan lah sesuatu yang orang ingin lakukan, dan memilih pasangan hidup akan memiliki dampak jangka pendek maupun jangka panjang pada Anda. Hal tersebut akan mempengaruhi karakter, kestabilan iman/regili, membuatkmu merasakan kebahagiaan yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata, kesedihan, kegembiraan, dan duka, mempengaruhi gen untuk keturunan Anda, dan mengarahkan kehidupan di sisa hidup Anda (dan bahkan kehidupan di akhirat).
Sebagai seseorang yang dulu akan mendalami ilmu Islam, saya tahu bahwa saya butuh untuk menemukan teman hidup saya yang mau untuk berkorban banyak untuk saya. Saya sangat beruntung telah dikaruniai seorang istri yang selalu mendukung saya dalam berbagai hal, dan saya sangat bersyukur kepada Allah bahwa saya memiliki ‘seorang Khadija-ku’! Tetapi saya jujur kepada banyak teman saya yang ingin menjadi ahli di berbagai ilmu atau kepada yang ingin memberikan manfaat kepada komunitas, dipaksa untuk meninggalkan rencana mereka dikarenakan isu pasca pernikahan. Dan hal yang sama terjadi pada setiap pilihan yang akan Anda pilih: pasangan harus saling berkorban, dan yang pengorbanan tersebut akan menentukan takdir keduanya.
Jadi lah seseorang yang pemilih, dan lihatlah kriteria yang paling utama: karakter. Kecantikan hanya lah sebatas yang ada di kulit, dan hal yang paling diperhitungkan adalah akhlak yang baik dan agamanya. Ketika Anda semua hanya hidup berdua dengan pasangan Anda, tentu saja tidak ada orang lain yang dapat membantu atau mendukung Anda, tak ada yang lebih baik daripada hubungan yang terjalin menjadikan Anda lebih dekat dan lebih takut kepada Allah untuk setiap amal perbuatan yang Anda lakukan.
9. Kelakuan burukmu akan selalu membayangimu, rasa sayang dan kebaikan akan memberimu manfaat
Sayangnya, umumnya orang-orang (khususnya keluarga) tidak akan lupa. Ya, mereka mungkin memaafkan Anda, tapi mereka tidak akan lupa. Jika Anda menyakiti seseorang, atau melakukan hal bodoh, hal tersebut akan selalu diingat, dan ada kalanya diungkit kembali. Satu insiden mungkin akan mempengaruhi hubungan Anda secara keseluruhan.
Jadi lah bijak, jangan berbuat kasar, dan kesalahan walaupun selalu ada kata maaf.
10. Tak ada satupun orang yang sebanding kasih sayangnya jika dibandingkan dengan kasih sayang orang tua Anda, bahagiakan mereka di setiap kesempatan yang Anda miliki
Ini merupakan aspek yang paling menyedihkan dari tumbuhnya kita dari kanak-kanak, dan khususnya remaja, memperlakukan orang tua kita dengan tidak baik. Kita semua pasti tidak asing dengan perintah Al Qur’an dan Nabi Muhammad tentang kewajiban memperlakukan orang tua dengan baik. Sayangnya, sebagian besar dari kita, perintah-perintah tersebut tidak menyerap ke dalam hati kita pada usia muda.
Saya sudah menyampaikan, “Anda tidak akan pernah mengerti cinta orang tua Anda hingga Anda menjadi orang tua bagi anak-anak Anda. Kemudian Anda menyadari semua hal yang telah dilakukan oleh orang tua Anda, mereka melakukannya dengan penuh kasih sayang.” di berbagai kesempatan. Bahkan jika Anda belum memiliki anak, berusahalah sebaik mungkin kebaikan dan kasih sayang yang memang seharusnya mereka dapatkan, hormatilah mereka dengan kebaikan.
Hal yang wajar jika kita sangat frustasi dengan ekspektasi mereka terhadap kita, atau nasihat dan kemarahan mereka, tetapi agama kita mengajarkan untuk mengontrol emosi kita. Saya menasihati anak saya agar ketika mereka merasa tidak sependapat dengan kami (saya dan istri), “Bicaralah pada kita ketika kamu sudah tenang. Marah adalah hal yang wajar, tidak baik untuk menunjukkan hal tersebut pada kami.” (namun sebaliknya, kadang nasihat ini tidak didengarkan oleh mereka).
Tak ada satupun yang tahu berapa lama lagi orang tua Anda ada di antara Anda, berbuat baiklah selagi mereka masih ada untuk mendapatkan tempat terbaik di surga, agar tidak ada penyesalan, dan agar Anda mendapatkan kenangan yang indah maka layani mereka sebaik yang Anda bisa.
Sekarang saya telah melewati satu tahapan dalam hidup saya, saya berdoa kepada Allah agar Allah memberkahi saya dan keluarga saya agar dapat melihat tahapan hidup selanjutnya yang lebih baik.
Aamiin.