Segala puji bagi Allah SWT, yang telah menurunkan segala karunia dan nikmat buat kita semua. Serta shalawat dan salam selalu terlimpahkan kepada kekasihNya, Rasulullah SAW, dan kepada keluarga dan para sahabat-sahabatnya juga orang-orang yang telah mengikuti petunjuk dan garis ketetapan yang sudah dibawa oleh beliau.
Tepat pada tanggal 12 Rabiul Awal, di hari senin ribuan tahun silam telah lahir seorang kekasih Allah dan menjadi rahmat untuk alam semesta. Serta telah menyandang derajat keterpujian yang begitu tinggi nilai kemulianya. Juga memiliki segala kesempurnaan yang tak mungkin bisa disamai oleh insan yang ada dimuka bumi ini.
Beliau itu adalah Baginda Nabi Besar Muhammad SAW yang telah mengubah sejarah peradaban manusia dari era jahiliah ke era modernitas akhlak. Dari jaman kegelapan hati hijrah menuju kecemerlangan iman dan islam. Beliau telah membawa risalah yang terbaik yang dijadikan pedoman hidup bagi kita semua untuk mewujudkan masyarakat yang amanah dan wathoniah.
Maka tak heran bila setiap tanggal 12 Rabiulawal kita sebagai umatnya selalu merayakan atau memperingatinya untuk mengenang sejarah perjuangannya dalam menegakkan iman dan islam di jagat raya ini. Dan juga sebagai refleksi dari rasa cinta kita kepada sosok yang dirindukan siang maupun malam.
Maka tak heran bila setiap tanggal 12 Rabiulawal kita sebagai umatnya selalu merayakan atau memperingatinya untuk mengenang sejarah perjuangannya dalam menegakkan iman dan islam di jagat raya ini. Dan juga sebagai refleksi dari rasa cinta kita kepada sosok yang dirindukan siang maupun malam.
Kalau kita telusuri, sebenarnya sejarah peringatan Maulid Nabi Muhamad itu berawal dari zaman kekhalifahan Fatimid (Keturunan dari Fatimah Azzahra, putri Rasulullah). Seorang panglima perang yang bernama Sallahudin Al Ayyubi (1137-1193M) mengusulkan kepada khalifah waktu itu untuk mengadakan perayaan Maulid Nabi Muhammad dengan tujuan untuk mengembalikan semangat juang kaum muslimin yang sedang dalam masa perjuangan membebaskan Masjidil Aqsho di Palestina yang dikuasai oleh kaum kafirin. Hasilnya? Luar biasa, semangat patriotik jihad fisabilillah umat Islam pada masa itu begitu menggelora. Dan pada tahun 1187 M, Sallahudin Al-Ayyubi dan pasukannya berhasil masuk ke Yerusalem membebaskan Masjid Al-Aqsho dari cengkraman musuh-musuh Allah.
Nah bagaiman dengan sekarang? Apakah peringatan Maulid Nabi Muhamad telah menggelorakan semangat kita untuk terus berjuang menegakan amal ma’ruf nahi mungkar seperti halnya para sahabat, dan tabi’it tabi’in dalam menegakkan agama Allah? atau hanya dijadikan sebagai seremonial belaka?
Sosok Rasulullah yang pekerja keras dan pantang menyerah dalam menegakkan agama Allah SWT adalah salah satu sifat beliau yang seharusnya kita jadikan contoh dan suritauladan dalam pergaulan kita sehari-hari. Ini menjadi bukti bahwa kita benar-benar meneladani dan mempraktekkan apa yang sudah di lakukan oleh Baginda Rasulullah SAW. Dan kita bisa menjadi seorang muslim yang tangguh dan kuat dalam menghadapai segala tantangan zaman di masa yang akan datang.
Apalagi di zaman sekarang, ketika uang sudah dijadikan sebagai panglima. Uang bisa menyelesaikan semua masalah. Uang bisa diangap sebagai satu-satunya alat untuk meraih semua ambisi busuk orang-orang yang memiliki sifat culas dan picik.
Disinilah kita sebagai umat Muhammad dituntut untuk berjuang melawan diri kita sendiri agar kita tidak terbujuk oleh rayuan manis mereka, melalui kucuran uang haram yang siap ditransfer ke rekening kita.
Disinilah kita sebagai umat Muhammad dituntut untuk berjuang melawan diri kita sendiri agar kita tidak terbujuk oleh rayuan manis mereka, melalui kucuran uang haram yang siap ditransfer ke rekening kita.
Disamping itu juga kita sebagai umat yang menjadikan beliau sebagai panutan dituntut untuk bisa menjalankan sunah dan sariat beliau untuk selalu berpihak kepada yang benar dan membela kepentingan yang lebih besar. Sebagaimana yang telah beliau lakukan semasa hidupnya yang selalu mementingan kepentingan umatnya diatas kepentingan diri beliau.
Saya berharap , semoga peringatan Maulid yang sering kita rayakan tidak hanya dijadikan sebagai ritual semata. Tetapi kita benar-benar bisa mengambil manfaat dan menerjemahkannya dalam kehidupan kita sehari-hari. Dapat mengikuti apa yang sudah menjadi sunahnya sehingga di akhirat nanti kita diakui oleh beliau sebagi umatnya dan berhak mendapatkan safaat dari beliau pula.
Amin